Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Cara Membuat Artikel yang Baik dan Berkualitas

Membuat artikel yang baik dan berkualitas membutuhkan dua hal: konten yang baik dan teknik yang baik. Siapa pun bisa menulis sesuatu, mempostingnya, dan menyebutnya ‘artikel’.

Di era informasi seperti saat ini, definisi artikel telah berubah menjadi garis yang sangat kabur. Namun, garis antara yang baik dan yang kurang baik jauh lebih jelas, dan bisa dibilang, jauh lebih penting.

Konten yang baik relatif mudah dibuat. Kebanyakan orang tidak menyadarinya, tetapi semua orang selalu memiliki hal menarik untuk diutarakan dalam bentuk tulisan.

Berbeda dengan teknik yang baik, teknik penulisan yang baik cenderung sulit untuk dipraktekkan atau sekadar dipahami sekalipun.

Artikel dengan topik yang menarik namun ditulis dengan teknik yang kurang baik akan memberi kesan datar.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara membuat artikel yang baik dan berkualitas? Untuk kamu yang penasaran, kamu bisa langsung cek ulasan di bawah ini.

Lupakan Teknis SEO


Artikel ‘SEO-friendly’ mungkin bersifat informatif layaknya database. Mereka mungkin menarik untuk bot Google, namun apakah pembaca sungguhan akan sama tertariknya dengan artikel-artikel tersebut? Kemungkinan besar, tidak.

Saat ini, konten tidak lagi ditulis secara spontan. Beberapa artikel memang masih ditulis dengan aspirasi artistik atau didaktik. Namun, teknik penulisannya masih tetap mengikuti aturan SEO.

Dalam kasus ini, penulis mungkin ingin konten mereka dibaca oleh pembaca sungguhan. Untuk itu, mereka merasa perlu memainkan permainan Google. Karena, apa gunanya membuat artikel jika tidak ada yang membacanya?

Namun, masalah muncul ketika mereka mulai menulis dengan SEO dan tidak mengindahkan kenyamanan pembaca. Untuk kamu yang ingin belajar membuat artikel yang baik dan berkualitas dengan tujuan untuk meningkatkan engagement, lupakan aturan teknis SEO.

Tulislah artikel dalam bahasa audiens⁠—bahasa yang mereka gunakan saat mencari solusi untuk masalah atau mencari jawaban atas pertanyaan.

Pelajari Karakter Calon Pembaca



Kamu mungkin tidak menyadarinya, tetapi mengetahui karakter calon pembaca bisa jadi sangat penting dalam proses pembuatan artikel.

Jika kamu tidak menyapa audiens tertentu dengan tepat, kamu bisa saja kehilangan rasa hormat, perhatian, dan minat mereka sebelum mereka menyelesaikan paragraf pertama.

Jika kamu mengalami kesulitan dalam mempertimbangkan karakter penulisan dan elemen penting dari penulisan yang baik, kamu bisa menyimak beberapa contoh berikut ini.
Audiensi Akademik (atau Ahli Lainnya)

Jika kamu menulis artikel yang ditujukan untuk audiensi akademik, maka kamu harus menghormati otoritas pembaca kamu.

Kamu mungkin ingin membuatnya tetap menarik dan dapat memasukkan sedikit karakter penulisan kamu, namun ingatlah bahwa kamu sedang menulis kepada seseorang yang lebih ahli di bidangnya daripada kamu.
Anak-Anak

Tulislah artikel yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Jika audiens kamu adalah anak-anak sekolah dasar, gunakan kata-kata sederhana dan mudah dipahami, bahkan kamu bisa menambahkan ilustrasi lucu pada artikel kamu.

Jika artikel yang kamu tulis merupakan konten kreatif, buatlah artikel yang berkesan ramah, perhatian, dan lembut untuk anak-anak.
Orang Dewasa

Kamu bisa menambahkan elemen unik agar artikel kamu terlihat lebih menarik di mata audiens dewasa.

Namun, tetap pastikan untuk menjaga tingkat rasa hormat karena tujuannya adalah untuk mengedukasi.

Jika artikel yang kamu tulis merupakan konten kreatif seperti cerita pendek, fiksi, atau bahkan non-fiksi, perhatikan bagaimana kesan dari artikel yang kamu buat dan nada dari untaian-untaian kalimat yang menceritakan isi tulisan.
Struktur Artikel yang Baik dan Benar


Apakah kamu pernah bertanya-tanya apa yang membuat beberapa artikel sukses menarik minat pembaca? Kunci sukses suatu artikel terletak pada struktur artikel.

Membuat artikel bukan sekadar merangkai kata-kata di atas kertas. Kamu perlu memilih struktur yang sesuai; menulis konten yang menarik; cocok dengan gaya bahasa yang digunakan target pembaca; menjaga agar tulisan tetap fokus; memastikan artikel berakhir dengan sesuatu yang dapat memuaskan pembaca; dan memberikan semua yang kamu janjikan dalam kueri.

Jika kamu masih baru dalam dunia penulisan, kamu bisa mengikuti langkah-langkah dasar membuat artikel yang baik dan berkualitas di bawah ini.

1. Tentukan Tema/Topik Artikel

Hal pertama dan terpenting dalam penulisan artikel adalah menemukan tema yang menarik, yang mana menemukan topik yang menarik merupakan bagian dari prinsip membuat artikel yang baik, terlepas dari bidang di mana kamu harus menulisnya.

Jauhi topik yang membosankan atau terlalu sederhana dan angkat topik yang orisinil dan unik. Kamu juga bisa menulis tentang sesuatu yang belum pernah ditulis orang lain sebelumnya.

Jika kamu mulai kurang terlalu suka dengan subjek yang sudah terlanjur kamu tulis, kamu bisa mencoba mengkombinasikannya dengan sesuatu yang tengah kamu sukai.

Dengan cara ini, kamu akan menemukan ide tema artikel yang menarik minat pembaca.
 2. Tetapkan Tujuan/Goals Penulisan Artikel

Pastikan pembaca mampu mengidentifikasi alasan kamu membuat artikel. Apa untuk membujuk? Untuk menghibur? Untuk menginformasikan? Untuk mengekspresikan

Kamu boleh memiliki lebih dari satu tujuan untuk menulis dan menyatakannya secara tersurat atau secara tersirat sehingga pembaca harus menyimpulkan maksudnya terlebih dahulu.

Mengetahui bahwa ada lebih dari satu orang yang mungkin saja merasa puas dengan tulisan kamu bisa jadi motivasi untuk kamu membuat artikel yang baik dan berkualitas. Ada baiknya kamu memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang kamu coba lakukan untuk audiens.

Apakah kamu mencoba menghibur mereka? Menulis untuk meringankan beban pembaca adalah sesuatu yang mulia. Apakah kamu mempunyai pendapat atau perasaan yang perlu kamu bagikan dengan pembaca?

Apakah kamu mencoba memberikan eksposisi fakta atau proses atau definisi yang dapat dimanfaatkan pembaca, atau kamu mencoba meyakinkan mereka tentang kebenaran posisi moral atau etika?

Apakah kamu ingin audiens membaca artikel kamu dan kemudian bertindak dengan energi baru karena apa yang kamu sampaikan kepada mereka?

Objektivitas, suasana hati, dan kesungguhan prosa kamu akan ditentukan oleh tujuan dari artikel kamu.
3. Rumusan Ide Pokok Gagasan/Masalah

Setelah kamu menemukan topik, maka kamu siap untuk menemukan ide pokok gagasan. Ide pokok gagasan dapat dinyatakan dengan poin dari satu paragraf. Poin ini nantinya akan menjadi pemikiran terpenting dari topik yang dibahas.

Sebenarnya, kamu boleh menempatkan ide pokok gagasan di berbagai tempat dalam satu paragraf.

Namun, umumnya, gagasan utama diletakkan di awal paragraf. Kamu kemudian dapat menggunakan sisa paragraf untuk mendukung gagasan utama.

Misalnya,
Musim panas adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu di Pantai Kuta. Pantai Kuta adalah pantai dengan pasir berwarna terang dan garis pantai yang sangat panjang sehingga banyak orang memanfaatkannya untuk berjalan santai di sepanjang pantai. Anak-anak suka bermain di ombak dan berjalan di sepanjang bebatuan yang terlihat saat air surut.
Dalam paragraf di atas, topiknya adalah Pantai Kuta dan ide pokok gagasannya adalah bahwa musim panas adalah waktu yang indah di Pantai Kuta.
4. Kembangkan Tema dan Pembahasan Sesuai Dengan Jenis Artikel
Kembangkan tema dan lengkapi pembahasan kamu hingga artikel yang kamu buat menjadi lebih padat.
Setelah itu, tanyakan pada diri kamu: Apakah artikel kamu sudah mencakup semua poin-poin penting yang ingin kamu sampaikan? Apakah artikel kamu terlalu umum, terlalu ringan, tidak menarik, atau tidak jelas?

Seringkali artikel kosong dikemas sebagai sesuatu yang bermanfaat; hanya abstraksi dan tidak memiliki substansi untuk disampaikan pada pembaca.

Untuk itu, jangan menulis konten demi sekadar konten. Tulislah konten karena kamu memang ingin menyampaikan makna dan pemahaman dari sesuatu yang penting.
5. Buatlah Kesimpulan

Sebuah kesimpulan harus mampu memberikan akhir yang meyakinkan untuk sebuah tulisan. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat kesimpulan lebih menarik.

Don’t(s):

- Diakhiri dengan pernyataan yang tidak mengandung perubahan substantif;

- Memperkenalkan ide baru atau subtopik; dan

- Berfokus pada poin kecil.

Akhiri artikel dengan elemen-elemen di bawah ini:

- Sertakan ringkasan singkat dari poin utama;

- Ajukan pertanyaan provokatif;

- Gunakan kutipan;

- Ajakan untuk bertindak;

- Akhiri dengan peringatan; dan

- Sarankan hasil atau konsekuensi.

Posting Komentar

0 Komentar

Featured post

Top CSS Editors Worth Trying in 2019